
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL 70%
DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.)
DENGAN VARIASI KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT GELATIN
BIDANG KEGIATAN
PKM-AI
Diusulkan oleh :
- Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap : Adinda Sekar Kusuma
NIM : 12062038 A
Angkatan : 2006
- Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ikhwan Dwi Wahyu Nugroho
NIM : 13072306 A
Angkatan : 2007
b. Nama Lengkap : Adisti Pramuda Wardani
NIM : 12062039 A
Angkatan : 2006
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2009
HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-AI
1. Judul Kegiatan : Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Etanol 70% Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan Variasi Konsentrasi Bahan PENGIKAT Gelatin
2 Bidang Kegiatan : (v) PKM-AI ( ) PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Adinda Sekar Kusuma
b. NIM : 12062038 A
c. Jurusan : S1-Farmasi
d. Universitas : Universitas Setia Budi Surakarta
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Tambora Tengah No. 13 Rt. 13/Rw 21 Mojosongo, Surakarta 57127/ 08122973536
f. Alamat email : disi_571@yahoo.co.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 (dua) orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Fransiska Leviana, S.Farm., Apt.
b. NIP : 132315233
c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Mr. Sartono 57 Surakarta 57127/
081904561117
Surakarta, 06 April 2009
Menyetujui
a.n. Ketua Program Studi S1-Farmasi Ketua Pelaksana
Sek. Prog. S1 Farmasi Kegiatan
Universitas Setia Budi
(Dwi Ningsih, S.Si., Apt.) (Adinda Sekar Kusuma)
NIS. 01. 04. 069 NIM.12062039 A
Pembantu Rektor III
Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping
Universitas Setia Budi
(Narimo, ST., MM.) (Fransiska Leviana, S.Farm., Apt.)
NIS. 01. 96. 025 NIP.132315233
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL 70%
DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.)
DENGAN VARIASI KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT GELATIN
Kusuma, A. S., Nugroho, I. D. W., Wardani, A. P.
Program S1-Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi Surakarta
Jl. Letjend. Sutoyo, Mojosongo
ABSTRAK
Tanaman pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) berdasarkan pengalaman digunakan sebagai penambah nafsu makan, menguatkan dan penenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bahan pengikat gelatin, sehingga memperoleh tablet hisap ekstrak daun pandan wangi yang memenuhi persyaratan sifat fisik tablet.
Ekstrak kental daun pandan wangi diperoleh dengan cara soxhletasi serbuk daun pandan wangi dengan etanol 70%. Tablet hisap ekstrak daun pandan dibuat dengan tiga formula masing-masing konsentrasi bahan pengikat yang berbeda antara lain formula I mengandung gelatin 1%, formula II mengandung gelatin 2% dan formula III mengandung gelatin 3%. Dengan metode granulasi basah, granul yang diperoleh diuji sifat fisiknya meliputi waktu alir dan susut pengeringan granul. Tablet hisap yang diperoleh dilakukan uji mutu fisik yang meliputi uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan dan uji tanggapan rasa tablet. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan analisa Kolmogorov-Smirnov,dilanjutkan uji anava satu jalan atau Kruskal-Wallis kemudian dianalisis dengan Mann-Whitney atau uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun pandan wangi dengan bahan pengikat gelatin 1%, 2% dan 3% dapat dibuat tablet hisap. Ketiga formula tablet memenuhi mutu fisik( keseragaman bobot, kekerasan dan kerapuhan). Formula I dengan gelatin 1% merupakan formula yang paling bisa diterima responden.
Kata Kunci : Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.), tablet hisap,
Gelatin
PENDAHULUAN
Salah satu dari tanaman tradisional yang berkhasiat sebagai obat adalah daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.). Tanaman ini telah lama dikenal oleh masyarakat dan biasa ditanam dipekarangan. Tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai penambah nafsu makan, menguatkan (Tonikum), dan penenang. Penggunaan obat dari bahan alam biasanya hanya sebatas dalam bentuk jamu yang disajikan dengan cara direbus atau disedu. Tanaman ini digunakan karena mudah didapatkan dan berkhasiat. Dalam penelitiaan ini daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dibuat dalam bentuk ekstrak yang diekstraksi dengan menggunakan etanol 70% dengan cara soxhletasi. Etanol 70% merupakan pelarut yang serbaguna untuk ekstraksi. Sedangkan metode soxhletasi mempunyai keuntungan yaitu pelarut yang digunakan relatif sedikit dan karena penyarian terjadi berulang-ulang maka zat yang tersari dalam pelarut lebih banyak (Voigt, 1984).
Sediaan tablet hisap penggunaannya lebih praktis, mudah dan lebih menyenangkan bila dibandingkan dengan sediaan obat dalam bentuk cair. Pembuatan tablet hisap ekstrak daun pandan wangi diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bentuk sediaan dalam pengobatan tradisional modern.
Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk kering atau cairan selama granulasi basah untuk membentuk granul atau menaikkan kekompakan kohesi bagi tablet yang dicetak langsung (Voigt, 1984). Pada penilitian ini menggunakan bahan pengikat gelatin. Gelatin merupakan pengikat yang baik, mudah dalam pembuatan dan penggunaannya. Kadar gelatin yang makin besar akan menambah kekerasan tablet dan menaikkan waktu hancur.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ekstrak soxhletasi dari daun pandan wangi dapat dijadikan tablet hisap serta bagaimana pengaruh variasi konsentrasi bahan pengikat Gelatin terhadap mutu fisik tablet hisap dan tanggapan rasa?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan pengikat gelatin dapat dibuat tablet hisap dan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi bahan pengikat Gelatin terhadap mutu fisik tablet hisap yang meliputi keseragaman bobot, kerapuhan, kekerasaan dan rasa yang diterima masyarakat. Sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai masukkan untuk meningkatkan pemanfaatan obat tradisional dari ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan membuatnya dalam bentuk tablet hisap. Dan juga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam industri farmasi, kemudian akan didapatkan tablet hisap dengan sifat fisik tablet yang baik.
METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun pandan wangi yang didapat dari etanol 70%, mannitol, Gelatin, Mg stearat, talk dan aquadest (semua kualitas farmasi kecuali daun pandan wangi).
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan listrik tipe mettler teledo, mesin tablet single punch Rickerman Korsch Berlin, hardness tester model AE-20 Aikho engineering, friabiliator tester, stopwatch, mortir, stamfer, dan alat penunjang lainnya.
Determinasi Tanaman
Tahap pertama penelitian ini adalah penetapan sampel daun pandan wangi yang berkaitan dengan ciri morfologi yang ada pada tanaman terhadap kepustakaan dan dibuktikan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T) Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Pembuatan Serbuk Daun Pandan Wangi
Daun pandan wangi segar dibersihkan dari bahan organik asing dan pengotoran lain dengan cara di cuci bersih, kemudian di keringkan dalam almari pengering pada suhu 40°C sampai kering. Bahan yang sudah kering kemudian dihaluskan dan diayak dengan ayakan no 100. Serbuk halus ditimbang untuk pembuatan ekstrak.
Pembuatan Ekstrak Kental Daun Pandan Wangi
Serbuk daun pandan wangi (Pandanus amaryfollius Roxb) sebanyak 50 gram disoxhletasi dengan etanol 70% yang bekerja secara kontinyu. Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan evaporator pada suhu 50 ºC hingga diperoleh ekstrak kental (Anonim, 1986).
Formula Tablet Hisap Ekstrak Daun Pandan Wangi.
Penelitian ini di buat 3 formula dengan konsentrasi pengikat yang berbeda yaitu 1%, 2% dan 3%.
Tabel 1. Formula Tablet Hisap Ekstrak Daun Pandan Wangi dengan berbagai konsentrasi bahan pengikat Gelatin
Komposisi | Formula | ||
F I (mg) | F I (mg) | F III (mg) | |
Ekstrak kental | 418 | 418 | 418 |
Manitol | 883,2 | 871,2 | 589,2 |
Laktosa | 588,8 | 580,8 | 572,8 |
Aspartam | 30 | 30 | 30 |
Gelatin | 20 | 40 | 60 |
Mg Stearat | 6 | 6 | 6 |
Talk | 54 | 54 | 54 |
Bobot tablet | 2000 | 2000 | 2000 |
Keterangan :
Formula 1 : Formula tablet hisap dengan bahan pengikat Gelatin 1%
Formula 2 : Formula tablet hisap dengan bahan pengikat Gelatin 2%
Formula 3 : Formula tablet hisap dengan bahan pengikat Gelatin 3%
Cara pembuatan tablet hisap ekstrak soxhletasi daun pandan wangi adalah dengan metode granulasi basah. Ekstrak kental daun pandan wangi ditambah mannitol, laktosa dan aspartam kemudian diaduk hingga homogen. Gelatin dikembangkan dengan aquadest. Campuran pertama ditambahkan sampai terbentuk massa yang siap digranulasi. Massa granul diayak dengan ayakan 16 hasilnya dikeringkan dalam oven pada suhu 50 0C. Granul yang sudah dikeringkan diayak dengan ayakan 18, ditambahkan talk dan magnesium stearat dan dicetak dengan pencetak tablet.
Pemeriksaan Sifat Fisik Granul
Waktu Alir
Ditimbang 100 gram granul dimasukkan corong yang ujung tangkainya ditutup. Tutup dibuka dan granul dibiarkan mengalir sampai habis dan dihitung waktu alirnya dengan stop watch. Granul sifat alirnya bagus bila mempunyai waktu alir tidak lebih dari 10 detik (Voigt, 1984).
Susut Pengeringan
Ditimbang seksama 1-2 gram granul dalam botol timbang tertutup yang bobotnya sudah ditetapkan, dimasukkan dalam almari pengering pada suhu 1050C selama 1jam, didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang, lakukan sampai bobot konstan. Selisih berat sebelum dan sesudah pengeringan adalah kandungan atau berat air (%) (Voigt, 1984).
Berat air dalam sampel


Berat sampel basah
Pemeriksaan Kualitas Fisik Tablet.
Keseragaman Bobot
Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot, yang dilakukan dengan menimbang 20 tablet satu persatu. Kemudian dihitung rata-ratanya, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rataratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B. Jika tidak mencukupi 20 tablet, dapat digunakan 10 tablet ; tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom B (Anonim, 1979).
Tabel 2. Persyaratan Penyimpanan Bobot Tablet (Anonim, 1979)
Bobot rata-rata | Penyimpangan bobot rata-rata dalam % | |
A | B | |
25 mg atau kurang 26 mg sampai dengan 150 mg 151 mg sampai dengan 300 Lebih dari 300 mg | 15% 10% 7,5% 5% | 30% 20% 15% 10% |
Uji Kekerasan Tablet
Sebuah tablet diletakkan diantara 2 landasan dengan posisi tegak lurus pada alat hardness tester, sampai 20 tablet. Kekerasan tablet hisap yang dipersyaratkan adalah 10-20 kg (Parrott, 1971).
Uji Kerapuhan Tablet
Uji kerapuhan tablet dilakukan dengan 20 tablet yang dihilangkan debunya, kemudian di masukkan ke dalam friabilitator Roche dinyatakan dalam prosen dan syarat kerapuhan tablet biasanya tidak lebih dari 0,8 % (Voigt, 1984).
Uji Evaluasi Tanggapan Rasa
Dilakukan dengan cara memilih responden secara accidental sampling dengan menggunakan asumsi bahwa setiap individu mempunyai tingkat respon yang sama. Responden disuruh merasakan tablet hisap dengan cara dihisap tetapi tidak ditelan. Uji dilakukan pada 20 responden. Persyaratan tablet hisap dapat diterima bila lebih dari 50 % responden menyatakan dapat menerima rasa tablet hisap tersebut (Nugroho dan Alifah, 1996).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Determinasi Tanaman Daun Pandan Wangi
Hasil determinasi tanaman daun pandan wangi (Pandanus amaryfollius Roxb) menurut C. A. Backer (1986) diperoleh sebagai berikut:
1b Pandanus
1b_ 25a_ 26a_ 27a Pandanus amaryllifolius Roxb.
Hasil Determinasi tanaman pandan wangi sudah sesuai dengan pustaka dan dapat disimpulkan bahwa tanaman tersebut merupakan tanaman pandan wangi.
Ekstrak Daun Pandan wangi
Ekstrak daun Pandan wangi diperoleh dari proses soxhletasi dengan pelarut etanol 70% b/v hingga semua zat aktif tersari kemudian diuapkan diatas WB sehingga didapatkan ekstrak kental daun pandan wangi. Hasil perhitungan pembuatan ekstrak kental daun pandan wangi dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil pembuatan ekstrak kental daun pandan wangi
No | Berat simplisia (g) | Kadar air (%) |
1 2 3 | 2 2 2 | 9,15 9,18 10,05 |
| _ X + SD | 9,46 ± 0,51 |
Pembuatan ekstrak kental daun pandan wangi didapat berat simplisia sebesar 9,46 %. Hasil tersebut telah memenuhi persyaratan yaitu tidak lebih dari 10 % (Anonim, 1977).
Sifat Fisik Granul
Susut Pengeringan
Susut pengeringan granul dilakukan untuk metode granulasi basah, dilakukan setelah granulasi siap untuk ditablet kemudian dimasukkan dalam botol timbang dan dipanaskan pada suhu 1050C. Susut pengeringan granul yang baik adalah 2-4% (Lachman dkk, 1976). Pengeringan granul yang baik akan menghasilkan tablet yang baik karena mempunyai waktu alir yang baik sehingga granul akan kompak saat pencetakan tablet. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa susut pengeringan granul LOD yaitu kurang dari 5% berarti pada penelitian ini LOD telah memenuhi persyaratan baik untuk bahan pengikat gelatin. Data selanjutnya dapat dilihat pada table 4.
Tabel 4. Hasil pemeriksaan sifat fisik granul
No | Konsentrasi Bahan Pengikat Gelatin (%) | Pemeriksaan sifat fisik | |
Susut pengeringan/ LOD(%) | Waktu Alir (detik) ± SD | ||
I II III | 1% 2% 3% | 1,81 1,88 1,89 | 5,32 ± 0,01 5,97 ± 0,01 6,36 ± 0,02 |
Waktu Alir
Waktu alir merupakan parameter sifat alir atau fluiditas granul yang nantinya akan berpengaruh pada proses penabletan. Semakin kecil harga waktu alir maka sifat alirnya akan semakin baik sehingga proses penabletan tidak mengalami kesulitan. Hasil pemeriksaan waktu alir menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengikat Gelatin terhadap mutu fisik granul yang menunjukkan bahwa waktu alir granul ketiga formula baik karena waktu alirnya telah memenuhi persyaratan yaitu tidak lebih dari 10 detik untuk 100 gram. Pada pengujiaan ini didapatkan hasil yang berbeda dari masing-masing formula. Hasil tersebut dapat diamati pada tabel 8. Formula I mempunyai waktu alir lebih cepat, diikuti dengan formula II dan III. Granul pada formula I dengan bahan pengikat Gelatin dengan konsentrasi 1% mampu membentuk suatu ikatan partikel sehingga secara bersamaan menjadi granul yang bulat dan memiliki serbuk halus yang sedikit sehingga memungkinkan granul mudah mengalir. Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov waktu alir bahan pengikat Gelatin dengan konsentrasi 1%, 2%, 3% yaitu dari uji anava yang diteruskan dengan uji tamhane, hasilnya dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut.
Tabel 5. Hasil uji statistik waktu alir tablet hisap ekstrak etanol 70%
daun pandan wangi
No | Antar formula | Keterangan |
1 | I dan II | Ada beda bermakna |
2 | I dan III | Ada beda bermakna |
3 | II dan I | Ada beda bermakna |
4 | II dan III | Ada beda bermakna |
5 | III dan I | Ada beda bermakna |
6 | III dan II | Ada beda bermakna |
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada taraf kepercayaan 95% yang artinya konsentrasi bahan pengikat gelatin mempengaruhi waktu alir masing-masing formula. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari α (0,05).
Sifat Fisik Tablet
Granul setelah diuji secara fisik dan telah memenuhi persyaratan, kemudian dilakukan pencetakan dengan menggunakan mesin pencetak tablet. Tablet yang telah dibuat, kemudian dilakukan pengujian terhadap kualitas tablet meliputi keseragaman bobot, kekerasan dan kerapuhan.
Tabel 6. Hasil pemeriksaan sifat fisik tablet
Formula | Konsentrasi Bahan Pengikat Gelatin (%) | Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet | |||
Keseragaman Bobot Tablet | Kekerasan Tablet | Kerapuhan Tablet | |||
Bobot tablet (g) ± SD | CV (%) | Kekerasan tablet (kg) ± SD | Kerapuhan tablet (%) ± SD | ||
F I | 1% | 1,9763± 0,01 | 0,02 | 12,37 ± 0,10 | 0,30 ± 0,01 |
F II | 2% | 1,9776± 0,01 | 0,02 | 14,35± 0,09 | 0,23 ± 0,02 |
F III | 3% | 1,9785± 0,02 | 0,04 | 17,20 ± 0,14 | 0,11 ± 0,03 |
Uji Keseragaman Bobot
Hasil pemeriksaan keseragaman bobot tablet hisap ekstrak daun pandan wangi dengan bahan pengikat gelatin pada tabel 6 tersebut menunjukkan hasil yang baik yaitu CV (koefisien variasi) < 5%. Hal ini disebabkan karena granul memiliki sifat alir yang baik sehingga pada saat pembuatan tablet pengisian ruang kompresi dapat konstan yang menghasilkan berat tablet yang konstan. Granul yang sifat alir dan sudut diamnya baik (memenuhi syarat) mampu mengalir ke dalam die secara periodik dan konstan sehingga menghasilkan bobot tablet yang seragam karena waktu alirnya yang cepat sehingga die dapat selalu terisi selama proses pentabletan. Selain itu sudut diamnya yang sempit memungkinkan die terisi merata di semua bagian. Pemeriksaan keseragaman bobot tablet menunjukkan bahwa semua formula memenuhi syarat keseragaman bobot tablet dalam farmakope Indonesia Edisi III, karena tidak ada 2 tablet yang bobotnya menyimpang lebih dari 5% dari bobot rata-rata tablet dan tidak satu tablet yang bobotnya menyimpang lebih besar dari 10% dari bobot rata-rata tablet . Hasil ini menunjukkan bahwa waktu alir dari granul baik dimana granul yang memenuhi ruang cetakan seragam sehingga keseragaman bobot tablet baik(Ansel, 1981). Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov keseragaman bobot tablet hisap ekstrak etanol 70% daun pandan wangi dengan bahan pengikat Gelatin dengan konsentrasi 1%, 2%, 3% yaitu dari uji anava yang diteruskan dengan uji t (LSD), hasilnya dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut.
Tabel 7. Hasil uji statistik keseragaman bobot tablet hisap
ekstrak etanol 70% daun pandan wangi.
No | Antar formula | Keterangan |
1 | I dan II | Tidak ada beda bermakna |
2 | I dan III | Tidak ada beda bermakna |
3 | II dan I | Tidak ada beda bermakna |
4 | II dan III | Tidak ada beda bermakna |
5 | III dan I | Tidak ada beda bermakna |
6 | III dan II | Tidak ada beda bermakna |
Data tersebut menunjukkan bahwa dari formula I, II dan III tidak ada beda secara bermakna pada taraf kepercayaan 95% yang artinya bahwa bahan pengikat gelatin tersebut tidak mempengaruhi keseragaman bobot tablet tersebut.
Uji Kekerasan
Pada tablet hisap tingkat kekerasan tablet lebih tinggi daripada sediaan tablet biasa karena pada proses pentabletan besarnya tekanan sengaja dibuat cukup tinggi. Tablet hisap memiliki batas kekerasan yang lebih tinggi daripada tablet biasa yaitu lebih dari 10 kg (Parrott, 1971), dikarenakan tablet hisap harus melarut perlahan-lahan di dalam mulut. Kekerasan tablet dalam tablet hisap digunakan untuk membantu ketahanan fisik tablet selama proses fabrikasi dan distribusi. Hasil pada tabel 11 dapat dilihat bahwa formula III menghasilkan tablet yang paling keras bila dibandingkan formula lain, berangsur-angsur dari formula II dan I menghasilkan tablet yang kekerasannya semakin berkurang. Semakin besar konsentrasi bahan pengikat maka kekerasan tablet semakin baik. Hasil uji statistic Kolmogorov-Smirnov kekerasan tablet hisap ekstrak etanol 70% daun pandan wangi dengan bahan pengikat Gelatin dengan konsentrasi 1%, 2%, 3% yaitu dari uji anava yang diteruskan dengan uji t (LSD), hasilnya dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut.
Tabel 8. Hasil uji statistik kekerasan tablet hisap ekstrak etanol 70%
daun pandan wangi
No | Antar formula | Keterangan |
1 | I dan II | Tidak ada beda bermakna |
2 | I dan III | Tidak ada beda bermakna |
3 | II dan I | Tidak ada beda bermakna |
4 | II dan III | Tidak ada beda bermakna |
5 | III dan I | Tidak ada beda bermakna |
6 | III dan II | Tidak ada beda bermakna |
Data hasil uji statistik kekerasan tablet dengan bahan pengikat Gelatin serta antaraksi bahan pengikat dengan konsentrasi tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan secara bermakna pada taraf kepercayaan 95% artinya konsentrasi bahan pengikat gelatin mempengaruhi kekerasan masing-masing formula.
Uji Kerapuhan
Kerapuhan tablet merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan tablet, maka diusahakan harus memenuhi persyaratan mengenai kerapuhan tablet. Kerapuhan tablet menunjukkan ketahanan tablet dalam melawan goncangan mekanik. Bahan pengikat berperan penting dalam hal ini, karena semakin besar konsentrasi bahan pengikat maka akan semakin kecil kerapuhan tablet. Hasil pada tabel 6 dapat dilihat bahwa semua formula memiliki kerapuhan kurang dari 0,8% sehingga dapat dikatakan bahwa tablet dari ketiga formula yang diuji memenuhi persyaratan tingkat kerapuhan yaitu kurang dari 0,8% (Voigt, 1984). Hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov kerapuhan tablet hisap ekstrak etanol 70% daun pandan wangi dengan bahan pengikat Gelatin dengan konsentrasi 1%, 2%, 3% yaitu dari uji anava yang diteruskan dengan uji t (LSD), hasilnya dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut.
Tabel 9. Hasil uji statistik kerapuhan tablet hisap ekstrak etanol 70%
daun pandan wangi
No | Antar formula | Keterangan |
1 | I dan II | Ada beda bermakna |
2 | I dan III | Ada beda bermakna |
3 | II dan I | Ada beda bermakna |
4 | II dan III | Ada beda bermakna |
5 | III dan I | Ada beda bermakna |
6 | III dan II | Ada beda bermakna |
Data hasil uji secara statistik kerapuhan tablet dengan bahan pengikat Gelatin dengan konsentrasi 1%, 2%, 3% tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan secara bermakna pada taraf kepercayaan 95% yang artinya konsentrasi bahan pengikat gelatin mempengaruhi kerapuhan masing-masing formula. Hasil pengamatan.
Evaluasi Tanggapan Rasa
Tabel 10. Jumlah responden terhadap tanggapan rasa tablet hisap
Bahan pengikat | Pendapat responden tentang rasa tablet | Prosentase penerimaan(%) | Kesimpulan | |||
MN | AMN | APH | PH | |||
Gelatin 1% | 12 | 8 | 0 | 0 | 100 | Diterima |
Gelatin 2% | 10 | 7 | 3 | 0 | 85 | Diterima |
Gelatin 3% | 8 | 6 | 6 | 0 | 70 | Diterima |
Keterangan : MN = manis, AMN = agak manis, APH = agak pahit, PH = pahit
Uji tanggapan rasa di atas memperlihatkan adanya perbedaan respoden tentang rasa tablet hisap yang diuji. Tablet hisap dalam formula menggunakan bahan pemanis aspartam. Penelitian ini menggunakan laktosa dan mannitol sebagai bahan pengisi, semakin tinggi konsentrasi gelatin, maka jumlah mannitol semakin kecil. Dengan konsentrasi gelatin yang tinggi akan membuat serbuk dalam formula semakin berikatan kuat maka mannitol akan terikat kuat dengan serbuk dalam formula maka dapat menutupi rasa manisnya. Pemanis yang digunakan dalam formula tablet hisap ini adalah aspartame dengan jumlah 3,75mg pertablet untuk pemakaian satu kali sehari. Jumlah ini tidak melebihi batas pemakaian (ADI/ Acceptable Daily Intake) yang ditetapkan JECFA (Joint Expert Committe on Food Additives) yaitu sebesar 40mg bahan setiap kilogram berat badan konsumen sehingga pemakaian aspartam masih tetap memenuhi persyaratan. Dari data tersebut menunjukkan bahwa formula I merupakan formula yang terbaik untuk dapat diterima responden. Dengan parameter penerimaan rasa responden menerima rasa manis dan agak manis.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitiaan dan data-data statistik terhadap uji sifat fisik tablet adalah :
- Bahan pengikat gelatin 1%, 2%, dan 3% dapat dibuat tablet hisap ekstrak daun pandan wangi.
2. Tablet hisap ekstrak daun pandan wangi yang dibuat dengan bahan pengikat gelatin 1%, 2%, dan 3% memenuhi syarat mutu fisik tablet.
3. Hasil statistik menunjukkan bahwa ketiga formula memiliki waktu alir semua sama kecuali formula I dan II tidak berbeda, sudut diam, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dari ketiga formula menunjukkan semua berbeda.
4. Formula I konsentrasi bahan pengikat Gelatin 1% menghasilkan tablet hisap dengan rasa yang manis dibandingkan dengan formula II konsentrasi bahan pengikat Gelatin 2% dan formula III konsentrasi bahan pengikat Gelatin 3%.
UCAPAN TERIMAKASIH
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ilham Kuncahyo, S.Si., Apt., Bapak Narimo, ST., MM., Saudara Agus Triyanto, yang telah memberikan pengarahan dan masukan-masukan dalam penulisan artikel ilmiah ini serta Saudari Esti Rahayu. yang telah membantu dalam pelaksaan praktek tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1977, Materia Medika Indonesia, Jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 1,6.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 6-7, 279, 510, 840.
Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 6-7.
Ansel, H.C., 1981, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh F. Ibrahim, Edisi IV, Universitas Indonesia Press, Jakarta, 606, 616-618, 300- 301.
Lachman. L., Liebermann, H. A., Kanig, J. L., 1976, Teori dan Praktek Industri II, Edisi 3, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, Universitas Indinesia Press, Jakarta, 673-677, 690-691, 697-703, 713-714.
Nugroho, A. K. dan Alifah, S.O., 1996, Sifat Fisik Tablet Kunyah Asetosal dengan Bahan Pengisi Kombinasi Mannitol-Laktosa, Prossiding Kongres Ilmiah XI ISFI 3-6 Juli, Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta, 69-76.
Parrot, E.L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics,3rd Ed, Burgess Publishing Company, Minnepolis, 158-171, 389-390.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar